Dibanding
memasak aku lebih suka menulis, ide membangun dapur kecil muncul ketika aku
duduk didapur menghabiskan novel yang baru kubeli bersama ibu yang tangannya
sibuk di kabinet dapur meracik makanan seperti ibu peri yang sedang menyiapkan ramuan
untuk anak malang yang masa depannya akan menjadi seorang tuan putri. Anyway,
hi.. namaku Putri dan aku suka menulis disini juga.
Hari
itu aku sedang berusaha keras menghabiskan novelku karna tenggat waktu challenge membaca tahunanku sudah dekat
(dan tidak banyak buku yang mampu kubaca dalam satu tahun, Duh!) tiba – tiba saja muncul ide mengabadikan semua ramuan ibuku
dalam tulisan siapa tahu berguna untukku dimasa depan ketika sudah menjadi
seorang errr....ibu.
Jadi
blog ini aku dedikasikan untuk ibu dan dapur kecilnya dirumah kami. Aku juga
pandai masak, lho. Masak yang mudah – mudah saja lah seperti Mi goreng aceh,
telur goreng asam kelapa, dan martabak indomie wehehehehehe. Kebiasaan melihat
ibu memasak menjadikanku pribadi yang lebih suka memasak ala kadarnya ketika
merantau jauh dari ibu, dan menurutku itu adalah sebuah progress besar dalam
hidupku pribadi.
Ibuku
keturunan Aceh asli, dari kecil dia sering memasak untuk seluruh keluarganya
dari usia 9. Ibu menjadi anak piatu diusia yang cukup muda, sebagai anak sulung
ibu berfikir bahwa dia berkewajiban untuk menyiapkan masakan untuk adik – adik
dan ayahnya, sejak hari itu ibu sering belajar dari uwaknya untuk memasak. Tapi
ibuku bukan juara memasak tingkat kelurahan atau ahli masak nasional, tidak,
ibuku tidak pernah menang apapun, tapi dia juara masak bagi kami sekeluarga.
Aku akan sering berbagi masakan aceh disini.
Jadi,
bagi kalian yang sudah mampir terimakasih banyak~
No comments:
Post a Comment